Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pb 4
Rexdl.co.id – Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia Kelas 5 Tema 1 – hai sobat rex, kali ini kita akan membahas jawaban buku tema kelas 5 tema 1 subtema 3 pembelajaran 4. Kisah kejayaan bahari bangsa Indonesia sebagai negara maritim pada masa lalu membuat kita bangga. Akankah masa-masa tersebut dapat terulang lagi sekarang dan ke depan?
Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia
Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa Indonesia. Ketangguhan dan ketenaran kapal ini telah terdengar di seluruh penjuru dunia. Sudah sejak sekitar abad 14, kapal phinisi berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Baca Juga :
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
1. Lamba atau lambo.
Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
2. Palari
Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengangkut barang antarpulau, namun di era modern seperti sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah. Phinisi dibuat dengan interior yang mewah dan dilengkapi peralatan menyelam, dan peralatan permainan wisata bahari.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan?
Sumber: www.gocelebes.com
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
Ide Pokok Paragraf 1 : Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan.
Ide Pokok Paragraf 2 : Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi
Ide Pokok Paragraf 3 : Kapal Phinisi adalah kapal istimewa
Ide Pokok Paragraf 4 : Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi.
Ide Pokok Paragraf 5 : Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik
Ide Pokok Paragraf 6 : Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Ide Pokok Paragraf 7 : makna dua tiang layar utama dan tujuh buah layar pada kapal Phinisi
Ide Pokok Paragraf 8 : jenis kapal Phinisi
Ide Pokok Paragraf 9 : kegunaan kapal Phinisi
Ide Pokok Paragraf 10 : Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks
Jika nenek moyang kita saja mampu berjaya degan konsep negara maritimnya, maka sudah seharusnyalah kita sebagai generasi penerus juga bisa berjaya. Banyak faktor yang bisa menjadikan bangsa kita jaya. Telah di bahas dalam pembelajaran sebelumnya berbagai potensi kemaritiman dan kepulauan Indonesia. Potensi-potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Pada pembelajaran sebelumnya telah kamu ketahui pengaruh kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Sekarang akan kamu pelajari pengaruhnya terhadap kehidupan budaya dan transportasi masyarakat. Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia
Baca Juga :
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Budaya Masyarakat
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masingmasing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut.
1. Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu daerah seperti karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam pusat gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai moralitas bangsa.
3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.
4. Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari cerita dari India dan hukum adat di Aceh yang terpengaruh oleh hukum Islam.
Baca Juga :
Amatilah gambar-gambar berikut!
Berilah tanda centang () pada gambar yang menunjukkan budaya asli Indonesia.
Berilah tanda silang (x) pada gambar yang menunjukkan budaya hasil dari pencampuran atau peleburan dengan budaya dari luar negeri.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Transportasi Masyarakat
Wilayah Indonesia yang luas, berupa kepulauan, dan disatukan oleh laut sangat mempengaruhi kondisi transportasi yang ada. Jalur strategis yang bisa digunakan untuk menghubungkan antara pulau satu dengan pulau yang lain adalah jalur laut dan jalur udara. Adapun jenis atau moda transportasi yang efektif digunakan adalah kapal laut dan pesawat terbang. Adapun jalur darat ada moda transportasi kereta api, bus, dan mobil yang digunakan untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah lain dalam satu pulau.
Penggunaan pesawat sebagai moda transportasi penghubung antarpulau harus didukung dengan sarana pendukung. Sarana pendukung untuk pesawat adalah tersedianya bandar udara atau bandara serta lapangan udara. Untuk pulaupulau besar dan kota-kota besar dibangunlah bandara yang mampu menampung pesawat-pesawat besar. Sedangkan di pulau-pulau kecil dibangunlah lapangan udara yang hanya mampu menampung pesawat-pesawat kecil atau pesawat-pesawat perintis.
Begitu pula dengan penggunaan kapal sebagai moda transportasi penghubung antarpulau, harus didukung dengan ketersediaan pelabuhan yang memadai. Ketersediaan pelabuhan yang memadai dan jumlah kapal yang banyak bisa meningkatkan mobilitas masyarakat antarpulau. Karena penggunaan moda transportasi kapal dirasa masih lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan pesawat, sehingga masyarakat lebih banyak memilih untuk menggunakan kapal untuk bepergian antarpulau.
Jika penyediaan dan penggunaan moda transportasi antarpulau memadai akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat luas dan berupa kepulauan, sehingga mempengaruhi pemerataan program pembangunan dan hasil-hasilnya. Sehingga kemajuan tidak hanya berpusat pada daerah-daerah tertentu saja.
Ada daerah yang sangat maju, namun ada daerah yang masih sangat tertinggal. Harga barang kebutuhan di satu pulau berbeda dengan harga kebutuhan di pulau lain. Hal tersebut merupakan contoh kecil dampak negatif kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan. Adapun dampak positifnya, khusunya bagi perkembangan alat transportasi, adalah terpacunya bangsa Indonesia untuk membangun dan mengembangkan industri pesawat dan perkapalan. Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia
Peta di atas adalah peta jalur penerbangan antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan bandara-bandara dan lapangan udara di tiap-tiap provinsi di Indonesia.
No | Provinsi | Kota/Ibukota | Nama Bandara |
1 | Nangroe Aceh Darussalam | Banda Aceh | Sultan Iskandar Muda |
2 | Sumatera Utara | Medan | Kuala Namu |
3 | Sumatera Barat | Padang | Minangkabau |
4 | Sumatera Selatan | Palembang | Sultan Mahmud Badaruddin II |
5 | Riau | Pekanbaru | Sultan Syarif Kasim II |
6 | Kepulauan Riau | Tanjung Pinang | Raja Haji Fisabilillah |
7 | Jambi | Jambi | Sultan Thaha |
8 | Kep. Bangka Belitung | Pangkalpinang | Depati Amir |
9 | Bengkulu | Bengkulu | Fatmawati Soekarno |
10 | Lampung | Bandar Lambung | Radin Inten II |
11 | DKI Jakarta | Jakarta | Halim Perdanakusuma |
12 | Banten | Tangerang | Soekarno Hatta * (lihat penjelasan) |
13 | Jawa Barat | Bandung | Husein Sastranegara |
14 | Jawa Tengah | Semarang | Achmad Yani |
15 | Jawa Timur | Surabaya | Juanda |
16 | DI Yogyakarta | Yogyakarta | Adi Sutjipto |
17 | Bali | Denpasar | I Gusti Ngurah Rai |
18 | Nusa Tenggara Barat | Mataram | Lombok |
19 | Nusa Tenggara Timur | Kupang | El Tari |
20 | Kalimantan Barat | Pontianak | Supadio |
21 | Kalimantan Utara | Tanjung Selor | Tanjung Harapan |
22 | Kalimantan Timur | Samarinda | Apt Pranoto |
23 | Kalimantan Tengah | Palangka Raya | Tjilik Riwut |
24 | Kalimantan Selatan | Banjarmasin | Syamsudin Noor |
25 | Sulawesi Barat | Mamuju | Tampa Padang |
26 | Sulawesi Utara | Manado | Sam Ratulangi |
27 | Sulawesi Tengah | Palu | Mutiara |
28 | Sulawesi Selatan | Makassar | Sultan Hasanuddin |
29 | Sulawesi Tenggara | Kendari | Haluoleo |
30 | Maluku | Ambon | Pattimura |
31 | Maluku Utara | Ternate | Sultan Babullah |
32 | Gorontalo | Gorontalo | Jalaluddin |
33 | Papua | Jayapura | Sentani |
34 | Papua Barat | Manokwari | Rendani |
35 | Solo | Solo | Adi Sumarmo |
36 | Majalengka | Jawa Barat | Kertajati |
37 | Balikpapan | Kalimantan | Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan |
38 | Siborong- Borong | – | Silangit |
39 | Batam | Batam | Hang Nadim |
40 | Palu | Sulawesi | SIS Al-Jufrie |
41 | Labuan Bajo | Komodo | |
42 | Malang | – | Abdul Rachman Saleh |
43 | Palopo | – | Lagaligo |
44 | Papua | – | Tanah Merah |
45 | Papua | – | Oksibil |
46 | Tarakan | – | Juwata |
47 | Purbalingga | – | Wirasaba |
48 | Lubuk Linggau | – | Silampari |
49 | Poso | – | Poso |
50 | Atambua | – | Haliwen |
51 | Sumbawa Besar | – | Sultan Muhammad Kaharuddin III |
52 | Tanjung Pandan | – | H.A.S Hanandjoeddin |
53 | Raja Ampat | – | Marinda |
54 | Tasikmalaya | – | Wiriadinata |
55 | Sabang | Maimun Saleh | |
Sampit | – | H. Asan Sampit | |
56 | Kotawaringin Barat | – | Iskandar |
57 | Pulau Sumba | – | Tambolaka |
58 | Berau | – | Kalimarau |
59 | Sorong | – | Dominique Edward Osok |
60 | Morowali | – | Morowali |
61 | Sumenep | – | Trunojoyo |
62 | Tana Toraja | – | Pongtiku |
63 | Tarakan | – | Juwata |
64 | Toli-Tolo | – | Sultan Bantilan |
65 | Wakatobi | – | Matahora |
Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia
Peta di atas adalah peta jalur pelayaran antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan nama pelabuhan di tiap-tiap provinsi di Indonesia
No | Provinsi | Nama Pelabuhan | Kota |
1 | Jawa Tengah | Pelabuhan Tanjung Mas | Semarang |
2 | Pelabuhan Tanjung Intan | Cilacap | |
3 | Jawa Timur | Pelabuhan Batu Guluk | Madura |
4 | Pelabuhan Kalianget | Madura | |
5 | Pelabuhan Kalimas | Surabaya | |
6 | Pelabuhan Kamal | Madura | |
7 | Pelabuhan Ketapang | Banyuwangi | |
8 | Pelabuhan Tanjung Perak | Surabaya | |
9 | Pelabuhan Ujung | Surabaya | |
10 | Pelabuhan Tanjung Wangi | Banyuwangi | |
11 | Jawa Barat | Pelabuhan Cirebon | Cirebon |
12 | Pelabuhan Pertiwi | Subang | |
13 | Pelabuhan Pramuka | Garut | |
14 | Banten | Pelabuhan Merak | Banten |
15 | DKI Jakarta | Pelabuhan Sunda Kelapa | Jakarta |
16 | Pelabuhan Tanjung Priok | Jakarta | |
17 | Kepulauan Riau | Pelabuhan ASDP Jagoh | Lingga |
18 | Pelabuhan ASDP Dompak | Tanjungpinang | |
19 | Pelabuhan ASDP Parit Rempak | Karimun | |
20 | Pelabuhan ASDP Tanjung Uban | Bintan | |
21 | Pelabuhan ASDP Telaga Punggur | Batam | |
22 | Pelabuhan Bakong | Lingga | |
23 | Pelabuhan Batam Centre | Batam | |
24 | Pelabuhan Batu Ampar | Batam | |
25 | Pelabuhan Bulang Linggi | Bintan | |
26 | Pelabuhan Dabo Singkep | Lingga | |
27 | Pelabuhan Harbour Bay | Batam | |
28 | Pelabuhan Kijang Sri Bayintan | Bintan | |
29 | Pelabuhan Kote | Lingga | |
30 | Pelabuhan Letung Jemaja | Kepulauan Anambas | |
31 | Pelabuhan Marok Tua | Lingga | |
32 | Pelabuhan Telaga Punggur | Batam | |
33 | Pelabuhan Tarempa | Kepulauan Anambas | |
34 | Pelabuhan Tanjung Setelung Serasan | Natuna | |
35 | Pelabuhan Tanjung Buton | Lingga | |
36 | Pelabuhan Tanjung Balai Karimun | Karimun | |
37 | Pelabuhan Sunggak | Kepulauan Anambas | |
38 | Pelabuhan Sungai Buluh | Lingga | |
39 | Pelabuhan Sri Payung | Tanjungpinang | |
40 | Pelabuhan Sri Bintan Pura | Tanjungpinang | |
41 | Pelabuhan Sijantung | Batam | |
42 | Pelabuhan Sekupang | Batam | |
43 | Pelabuhan Senayang | Lingga | |
44 | Pelabuhan Sei Tenam | Lingga | |
45 | Sumatera Barat | Pelabuhan Teluk Bayur | |
46 | Pelabuhan Muara | Padang | |
47 | Bangka Belitung | Pelabuhan Tanjung Pandan | Bangka Belitung |
48 | Pelabuhan Pangkal Balam | Bangka Belitung | |
49 | Sumatera Utara | Pelabuhan Tanjung Balai | |
50 | Pelabuhan Belawan | ||
51 | Aceh | Pelabuhan Yoseph Iskandar | Tapaktuan |
52 | Pelabuhan Krueng Geukueh | ||
53 | Kalimantan Selatan | Banjarmasin | Batu Licin, Satui |
54 | Kalimantan Barat | Dwikora | |
55 | Kalimantan Tengah | Palangkaraya | |
56 | Kalimantan | Pelabuhan Semayang | |
57 | Pelabuhan Malundung | Tarakan | |
58 | Pelabuhan Trisakti | Banjarmasin | |
59 | Pelabuhan Samudera | ||
60 | Sulawesi | Pelabuhan Sulathan Hasanuddin | |
61 | Pelabuhan Gorontalo | Gorontalo | |
62 | Pelabuhan Anggrek | Gorontalo | |
63 | Pelabuhan Paotere | Makassar | |
64 | Pelabuhan Pamatata | Selayar | |
65 | Sulawesi Selatan | Pelabuhan Tanjung Ringgit | Palopo |
66 | Sulawesi Tengah | Pelabuhan Belopa | |
67 | Pelabuhan Malili | ||
68 | Pelabuhan Pare Pare | ||
69 | Pelabuhan Barru | ||
70 | Pelabuhan Pantoloan | Pantoloan | |
71 | Sulawesi Tenggara | Pelabuhan Kendari | |
72 | Pelabuhan Buton |
Kemajuan dan perkembangan bidang transportasi antarpulau akan makin memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena akan meningkatkan mobilitas antarpulau, sehinga akan memungkinkan terjadinya persebaran dan pertukaran sistem nilai dan budaya antarpulau. Jika sudah terjadi hal yang demikian maka setiap pulau termasuk masyarakatnya akan lebih merasa menjadi satu kesatuan dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari NKRI.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila apabila diamalkan akan menjamin kehidupan dalam berbangsa dan bernegara dengan lebih baik. Indonesia pun akan semakin disegani oleh bangsabangsa lain di dunia.
Perasaan menjadi satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia juga merupakan salah satu amanah dari Pancasila. Pancasila yang merupakan dasar negara menghendaki semua unsur dalam bangsa menjadi satu kesatuan layaknya sila-sila dalam Pancasila. Layaknya papan catur, berbeda warna terkotakkotak, namun membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika ada satu yang terpisah atau terlepas, papan catur tersebut tidak akan lagi bisa berfungsi.
Baca Juga :
Kesimpulan
Demikianlah tadi pembahasan Kapal Phinisi Kapal Penjelajah Dunia Kelas 5 Tema 1 subtema 3 pembelajaran 4. Menarik Bukan. Banyak pengetahuan yang kita pelajari hari ini yaitu tentang Pengaruh Kondisi geografis terhadap kondisi transportasi dan juga tentang sikap yang menunjukkan sila ke empat pancasila. Nah agar tidak ketinggalan materinya, nantikan di rexdl.co.id