Teknologi

Mesin Pencetak Perangko, Dapatkan Infonya Disini!

ReXdl.co.id, Mesin pencetak perangko sering keluar di dalam tts. Istilah lain dari mesin pencetak perangko adalah rolpres. Kemudian ada juga yang menyebut mesin pencetak perangko sebagai franking machine.

Nah bagi kamu yang penasaran bagaimana cara kerja mesin ini, kemudian keuntungan menggunakan mesin pencetak perangko, serta informasi lainnya!!! Yuk simak ulasannya dibawah ini!!

Keuntungan Mesin pencetak perangko

Mesin Pencetak Perangko (Franking Machine) memiliki beberapa keuntungan saat pemakaiannya. Berikut ini daftar keuntungannya.

Keuntungan menggunakan mesin ini adalah:

  1. Lebih mudah, karena nilai perangko dicetak seketika oleh mesin pencetak perangko untuk keperluan surat-surat baik didalam negeri maupun diluar negeri
  2. Lebih aman, karena mesin pencetak perangko menghilangkan adanya resiko pemborosan perangko atau materi kerana hilang atau rusak.
  3. Lebih cepat, karena dengan mesin pencetak perangko menjadikan tanpa ada pekerjaan memilih perangko, membasahi, menempel serta tanpa cap di kantor pos
  4. Memberi nilai ganda, dengan mesin pencetak perangko, dapat melengkapi perangko dengan cap logo atau alat pesan promosi bagi perusahaan tanpa dikenakan biaya tambahan.

Ukuran prangko hasil dari Mesin pencetak perangko

Awalnya  prangko-prangko dibuat sepraktis mungkin, yaitu tidak terlalu besar dan juga tidak boleh juga terlalu kecil. Prangko-prangko pertama kali diterbitkan dalam ukuran 25 x 18 mm. Kemudian ukurannya berlanjut disesuaikan  dengan kebutuhan penerbitannya.

Perangko terkecil adalah prangko Mecklenburg Schwerin (Jerman) diterbitkan pada tahun 1856  dengan ukuran 9 x 9 mm, kemudian prangko terbesar adalah prangko Amerika Serikat diterbitkan pada tahun 1856 berukuran 53 x 97 mm.

Umumnya prangko-prangko dengan harga nominalnya lebih tinggi diterbitkan lebih besar daripada perangko dengan harga nominalnya rendah seperti halnya dengan prangko-prangko terbitan Hindia Belanda, dan Belanda, Inggris.

Komposisi perangko dari Mesin pencetak perangko

Komposisi prangko atau susunan prangko biasanya disusun secara berjajar, satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan adanya  perforasi dan dalam satu lembar (sheet), kemudian  terdapat perangko dengan desain dan harga nominal yang tentunya sama.

Sesuai dengan perkembangan zaman saat ini beberapa negara termasuk Indonesia telah menerbitkan prangko yang  bergandengan yaitu pencetakan berbagai perangko menjadi satu sehingga membentuk suatu kesatuan prangko.

Setiap prangko mengandung harga nominal sendiri-sendiri. Kemudian antara prangko yang satu dengan perangko yang lainnya telah diberi perforasi sehingga mudah untuk dilakukan pemisahan.  Dan juga termasuk dalam kategori prangko bergandengan ialah:

  • Prangko Se-tenant nama lainnya Prangko Damping, diciptakan kata ini oleh Richard Yani Susilo pada tahun 1985)
    • Beberapa perangko yang dicetak secara bergandengan dan keseluruhannya membentuk sebuah gambar yang utuh. Contohnya  prangko seri Borobudur 1868, Seni Lukis Tradisional 1981, Olimpiade Mexico 1968, Bangsa Peduli Lingkungan 1993.
    • Beberapa perangko dicetak dengan masing-masing memuat gambar yang berlainan dengan  dicetak bergandengan. Seperti  Perangko seri Amphilex 1971, Cinta Puspa dan Satwa 1993, dan Sensus Ekonomi 1986.
  • Gutter-Pair: Antara dua perangko dengan prangko lainnya adalah  terdapat satu bidang berbentuk perangko tanpa harga nominal dan tidak dapat digunakan untuk harga nominal sehingga tidak dapat digunakan untuk melunasi biaya pengeposan. Pada bidang tersebut biasanya dimuat dengan suatu pesan khusus, logo, atau desain lain yang menarik. Prangko seri “100 dari Tahun Museum Zoologicum Bogoriense” dengan harga nominal Rp 1000,- (1994).
  • Tete-Beche nama lainnya adalah Damping Sungsang, diciptakan kata ini oleh Richard Yani Susilo pada tahun 1985): Dua keping dicetak secara bergandengan dengan tata letak satu terletak terbalik terhadap yang lainnya. Apabila letak 2 prangko tersebut berdampingan, maka disebut tete-beche horizontal, dan apabila letak 2 prangko tersebut yang satu berada di bawah yang lainnya, maka disebut tete-beche vertikal.

Teknik Pencetakan Prangko

Pada umumnya prangko secara resmi dicetak oleh percetakan negara. Di Indonesia, perangko dicetak oleh Perum Peruri. Namun saat ini, pencetakan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin modern namun tetap mengikuti prinsip-prinsip di bawah ini:

  • Cetak tinggi (typography)
  • Cetak dalam (engraving)
  • Cetak rata (lithography)
  • Cetak limpah (offset)

Dalam keadaan darurat, terdapat prangko-prangko yang dicetak dengan menggunakan klise terdiri dari huruf-huruf lepas (typeset) sama halnya saat orang mencetak kartu nama sebagai contoh prangko yang dikeluarkan oleh pihak Malta pada tahun 1925.

Kadang-kadang disertai dengan klise gambar seperti yang dimiliki oleh pada prangko milik British Guiana (1856) yang menjadi perangko termahal di dunia. Prangko-prangko yang dicetak dengan menggunakan cetak tindih umumnya sudah menggunakan typeset seperti perangko edisi RIS, RIAU, UNTEA.

Umumnya pada kenyataanya terdapat prangko-prangko yang tercetak menyimpang dari prangko umumnya. Namun karena jumlahnya sedikit, prangko-prangko yang cetakannya menyimpang akhirnya  menjadi incaran para filatelis, karena langka dan harganya tentunya sangat mahal.

Sebagai gambaran perangko menyimpang ini adalah jika perangko yang bergambar penari piring tercetak dengan posisi piring yang menghadap ke atas, maka ada perangko menyimpang  yang bergambar penari piring tercetak dengan piring yang menghadap ke bawah, dan perangko menyimpang  inilah yang kini menjadi incaran para kolektor.

Demikian ulasan mesin pencetak perangko kali ini. Terimakasih telah berkunjung  dan salam teknologi!!!!

Related Articles

Back to top button